Skip to main content

Tim Ekspedisi NKRI Subkorwil-3/Merauke bergerak menuju daerah perbatasan. Distrik Sota yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG) menjadi tujuan tim Ekspedisi NKRI. (Istimewa)Tim Ekspedisi NKRI Subkorwil-3/Merauke bergerak menuju daerah perbatasan. Distrik Sota yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG) menjadi tujuan tim Ekspedisi NKRI. (Istimewa)

Hendri IrawanSelasa, 29 Agustus 2017 – 20:35 WIB

MERAUKE – Tim Ekspedisi NKRI Subkorwil-3/Merauke bergerak menuju daerah perbatasan. Distrik Sota yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG) menjadi tujuan tim Ekspedisi NKRI.

Perjalanan menuju Distrik Sota dengan menggunakan empat armada truk ditempuh dalam waktu kurang lebih dua jam perjalanan dari Poskotis Subkorwil-3/ Merauke, Korem 174/ATW Tanah Miring.

“Fokus Subkorwil-3/ Merauke salah satunya adalah daerah perbatasan. Setelah Sota, kami akan bergerak ke Jagebob dan distrik perbatasan lainnya. Sesuai dengan program Nawacita, “Membangun Indonesia dari pinggiran,” kami ingin menghadirkan kembali pemerintah di tengah warganya,” ujar Dansubkorwil Merauke, Mayor Inf Yoki Malinton.

Tim Eskpedisi NKRI SK-3/ Merauke hadir di Distrik Sota mulai senin, 28 Agustus 2017. Terbagi menjadi beberapa titik penelitian meliputi Kampung Sota, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas), Kampung Rawa Biru, Tim Flora-Fauna, Kehutanan dan Potensi Bencana (Potben), Kampung Yanggandur, Tim Sosial Budaya (Sosbud), Kampung Toray, Tim Geologi.

Pada waktu bersamaan, bertempat di balai Kampung Sota, Tim Ekspedisi NKRI berkolaborasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) mensosialisasikan program Keserasian Sosial ‘WETIP-MO’ (Balai Adat).

Salah satu program keserasian sosial ialah pembangunan Balai Adat sebagai tempat berkumpulnya masyarakat adat. Selain Distrik Sota, pembangunan Balai Adat rencananya juga akan dilakukan di Distrik Semangga.

“Pembangunan Balai Adat di Kampung Sota merupakan suatu kehormatan besar untuk masyarakat Kanume. Terima kasih kepada kepala Dinas Sosial dan staf yang sudah bekerja keras mewujudkan mimpi kami untuk memiliki Balai Adat sendiri,” ujar ketua forum keserasian sosial ‘WETIP-MO’ Kampung Sota, Martin Niken.

Selain sosialisasi program keserasian sosial, Tim Ekspedisi NKRI Subkorwil-3/ Merauke juga melakukan beberapa kegiatan di Kampung Sota, antara lain, Sosialisasi dan pendataan pembuatan Akta Lahir dan Nikah Massal, Mengajar Baca tulis hitung (calistung) di SD YPK Sota, Melatih Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan secara baik dan benar, Nonton bareng dan Pemberdayaan Karang Taruna.

Pembuatan Akta Lahir dan Nikah Massal gratis ini ditargetkan masing-masing sepuluh ribu untuk seluruh Kabupaten Merauke. Diharapkan kehadiran Tim Ekspedisi dapat membawa semangat positif bagi masyarakat khususnya di daerah perbatasan.

797 orang peserta Ekspedisi NKRI di sebar dalam 5 (Lima) Subkorwil, yakni Subkorwil-1/Asmat di kab. Asmat, Subkorwil-2/Mappi di kab. Mappi, subkorwil-3/Merauke di Kabupaten Merauke, subkorwil-4/Mindiptana di kab. Boven Digoel dan subkorwil-5/Tanah merah di kab. Boven Digoel .

Ekspedisi NKRI merupakan wujud sinergitas kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, mahasiswa, para pencinta alam.

kemudian organisasi kepemudaan, pramuka dan didukung masyarakat setempat yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membangun Indonesia.

(nag)

Leave a Reply