JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menetapkan 205 lokasi penukaran uang emisi baru dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil dan baru pada hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
Seluruh lokasi tersebut berada di daerah terdepan, terjauh, dan terpencil seperti yang diprogramkan Bank Indonesia (BI) dengan menjangkau daerah-daerah yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap uang pecahan baru.
Peluncuran program penyaluran uang pecahan baru oleh BNI tersebut dilaksanakan di daerah paling barat di Indonesia,
yaitu Kota Sabang, Provinsi Aceh, Gunung Sitoli (Pulau Nias), Propinsi Sumatera Utara, serta di salah satu daerah terpencil di Papua, yaitu Asiki yang ditempuh 10 jam perjalanan lewat darat dari Merauke.
Acara tersebut serentak di semua titik/ lokasi yang telah ditetapkan, pada Jumat dan Sabtu (16–17 Juli 2017). Hadir pada penyaluran uang di Asiki, Direktur Tresuri & Internasional BNI, Panji Irawan.
Dalam keterangan tertulis, Corporate Secretary BNI, Ryan Kiryanto, pekan lalu menyatakan penyaluran uang emisi baru tersebut mengangkat tema melayani rupiah hingga ke Ujung Negeri.
Perseroan tidak hanya memanfaatkan outlet atau kantor cabang untuk menyalurkan uang pecahan baru, namun juga memanfaatkan jaringan agen Laku Pandai atau yang disebut Agen46 BNI.
Lokasi Penukaran
Menurut Ryan, dari 205 lokasi penukaran uang tersebut, sebanyak 147 lokasi dilaksanakan di outlet atau kantor cabang yang berada di daerah terpencil. Selain itu terdapat 50 outlet lainnya berada di daerah kepulauan, dan delapan lokasi di daerah perbatasan.
Daerah-daerah terpencil yang akan dijangkau oleh program penukaran uang baru antara lain Fak-Fak, Luengmbata, Pasaman, Subulusalam, hingga Tapak Tuan.
Beberapa kawasan yang tergolong terjauh di kepulauan, antara lain Wamena, Tarempa, Mentawai, hingga Tanjung Uban. Adapun daerah-daerah terdepan di perbatasan antara lain Natuna, Sangata, Nunukan, dan Sambas. bud/E-10
Sumber: Koran Jakarta