Skip to main content

Yakobus Upjandit: “Ini semua adalah kehendak Tuhan…”

By June 18, 2025June 26th, 2025Asiki News

Foto: Yakobus dan Sebastianus (kiri dan tengah) percaya bahwa suatu saat nanti akan ada pertolongan untuk membuat kondisi Sebastianus membaik

“Ini semua adalah kehendak Tuhan. Bapak dan Mama jangan takut, jangan jengkel. Jaga Sebastianus sampai umur sekolah, akan ada orang yang membantu.”

BOVEN DIGOEL – Masih segar dalam ingatan Yakobus Upjandit, ucapan seorang pastor yang kala itu singgah di kampungnya, di Distrik Subur, Kabupaten Boven Digoel. Kata-kata tersebut terlontar setelah melihat kondisi anak Yakobus yang memiliki fisik istimewa.

Fisik Sebastianus Upjandit, anak Yakobus yang lahir empat belas tahun silam tidak sesempurna anak-anak lainnya karena mengidap bibir sumbing. Sejak kecil kondisi ini membuatnya kesulitan menelan dan berbicara. Begitu memasuki usia remaja, kondisi ini bahkan sempat menurunkan rasa kepercayaan dirinya.

Yakobus sangat menyayangi anak laki-lakinya. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik, meski di tengah kondisi perekonomian yang serba terhimpit. “Mungkin ini adalah ujian dari Tuhan. Jadi kita tidak ada rasa ragu, jengkel. Kita jaga saja,” ujarnya.

Bagai sebuah janji, pertolongan tersebut akhirnya tiba. Ketika TSE Group, perusahaan swasta yang bergerak di bidang kelapa sawit secara tak sengaja bertemu dengan Sebastianus saat mengadakan kegiatan Corporate Social Contribution (CSC) di SMP Negeri 1 Terek Subur.

TSE Group memfasilitasi segala keperluan pengobatan Sebastianus, mulai dari menyediakan transportasi dan akomodasi. Dalam rangkaian pengobatan tersebut, Sebastianus menjalani beberapa tahap pemeriksaan di RSAL Merauke sebelum akhirnya menjalani proses operasi bibir sumbing yang berlangsung selama tiga jam.

Foto: Potret Sebastianus saat masih ditangani dr Firman Djayawidjaja dan tim media dari Klinik Asiki

Operasi bibir sumbing itu berjalan dengan baik dan lancar. Usai keluar dari ruang operasi, Sebastianus langsung dibawa ke ruang perawatan guna menjalani tahap pemulihan selama lima hari ke depan. Setelahnya dokter bedah di RSAL merekomendasikan Sebastianus untuk pulang dan dapat membuka jahitan pascaoperasi di Klinik Asiki.

“Operasi itu berjalan dengan lancar. Saya berterima kasih pada perusahaan dan Tuhan atas semua bantuan yang diberikan, termasuk bantuan uang, bahan makanan dan obat yang saya juga dapat,” tutur Yakobus.

Bagi TSE Group bantuan ini merupakan bagian dari nilai-nilai perusahaan dalam membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan berkontribusi terhadap pembangunan sosial, khususnya di wilayah sekitar operasional perusahaan. Tidak hanya memberikan dampak langsung terhadap kesehatan, kegiatan ini juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak tersebut, dengan meningkatkan kepercayaan diri dan kesempatan bersosialisasi. (PR)