Skip to main content

Kadinkes Papua drg Aloysius Giyai (Foto: Antara Papua/Musa Abubar)

 

Terkait penyakit difteri, kami tetap koordinasi dengan semua pihak, walaupun di Papua belum ada namun kita tetap antispisasi

Jayapura (Antara Papua)- Dinas Kesehatan Provinsi Papua meningkatkan koordinasi dengan berbagai institusi kesehatan guna mengantisipasi penularan penyakit difteri di daerah tersebut.

“Terkait penyakit difteri, kami tetap koordinasi dengan semua pihak, walaupun di Papua belum ada namun kita tetap antispisasi,” kata Kadinkes Papua drg Aloysius Giyai, di Jayapura, Minggu.

Ia mengaku sudah meminta Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk berkoordinasi dengan institusi kesehatan, terkait penularan penyakit difteri.

“Saya sudah minta kepada Kepala Bidang P2P Dinkes Papua dr Aaron Rumainum?untuk melakukan koordinasi dengan institusi kesehatan terkait untuk mengantisipasi penyakit difteri,” ujarnya.

Aloysius berharap institusi kesehatan lainnya terutama di daerah pedalaman Papua, tetap mengantisipasi penularan penyakit itu.

Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia.

Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DTP. Sebelum usia 1 tahun, anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DTP. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor: Anwar Maga
Source :

Leave a Reply