Skip to main content

Ketua Bapenas: Kemiskinan 3 Tahun Terakhir Menurun di Papua Barat

By May 5, 2018Asiki News

Menteri PPN/Ketua Bapenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, dapat meningkatkan isu strategis dengan memanfaatkan bidang pertanian serta sektor lainnya yang dinilai masih memiliki potensi yang besar. (Dhy)

 

Manokwari, (Tagar 27/4/2018) – Gubernur Papua Barat berharap program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Papua Barat tahun 2019 berjalan baik.

“Melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) ini saya harap agar dapat disinergitaskan dengan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan kepala daerah. Tugas pokok dan fungsi berdasarkan prioritas program untuk mendukung pencapaian sasaran agenda pembangunan agar lebih menyejahterakan masyarakat Papua Barat,” ungkap Dominggus.

Seperti diketahui perencanaan program kebijakan yang tepat, dapat menjawab permasalahan pembangunan yang bukan hanya dapat memberikan dampak perubahan, namun juga mengantarkan masyarakat Provinsi Papua Barat menjadi provinsi yang aman sejahtera dan bermartabat sesuai dengan visi misi pembangunan yang dicanangkan Gubernur Papua Barat.

Menteri PPN/Ketua Bapenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, dapat meningkatkan isu strategis dengan memanfaatkan bidang pertanian serta sektor lainnya yang dinilai masih memiliki potensi yang besar.

“22,7% pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua dengan kontribusi Papua Barat untuk pertumbuhan ekonomi nasional adalah sebesar 0,54% selama 6 tahun terakhir dalam tiga sektor dengan kontribusi terbesar untuk perekonomian,” katanya.

Papua Barat memiliki sektor pertambangan dan galian sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi dari sisi kependudukan. “Angka kemiskinan Papua Barat lebih tinggi di bandingkan angka kemiskinan nasional dalam persentase, namun terus menurun dalam 3 tahun terakhir dengan laju penurunan yang lebih lambat dibanding nasional secara spasial atau kewilayahan,” ungkap Bambang.

Sesuai data, angka kemiskinan tertinggi di Papua Barat terdapat di Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Tambrauw.

Sedangkan  tingkat pengangguran terbuka Papua Barat berfluktuatif, namun dalam 3 tahun terakhir menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan nasional secara spasial. (dhy)

Leave a Reply